Langsung ke konten utama

Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Postinor

Bagaimana Cara Kerja Postinor?

  • Mencegah atau memperlambat terjadinya ovulasi, yaitu menghentikan indung telur untuk mengeluarkan sel telur. Sehingga mencegah sperma bertemu dengan sel telur.

  • Jika seandainya sudah terjadi ovulasi dan sel sperma sudah bertemu dengan sel telur, kondar ini akan mencegah sel telur yang telah dibuahi ini untuk menanamkan diri di dinding rahim.

  • Namun jika sel telur yang telah dibuahi ini telah menanamkan diri di dinding rahim sebelum mengkonsumsi kondar, maka konsumsi postinor ini tidak akan berguna lagi dan kehamilan akan tetap terjadi.


Seberapa Efektifkah Postinor ini?

  • Jika di konsumsi segera setelah berhubungan dan kurang dari 72 jam, efektifitasnya bisa mencapai 87%

  • Dan jika dikonsumsi dalam 24 jam setelah melakukan hubungan, maka akan lebih efektif.

  • Namun harus diingat bahwa, kondar ini tidak lebih efektif dibandingkan kontrasepsi rutin, jadi jangan jadikan kondar sebagai kontrasepsi rutin ya.


Yang harus diIngat

  • Postinor tidak mencegah kehamilan jika melakukan hubungan badan setelah mengkonsumsinya.

  • Untuk mencegah kehamilan, maka konsumsi postinor tepat setelah melakukan hubungan badan atau gunakan kontrasepsi rutin.


Apa sih efek samping dari Postinor?

  • Mual

  • Nyeri perut

  • Pusing

  • Sakit kepala

  • Gangguan/Perubahan siklus menstruasi

  • Payudara lembek

  • Muntah


Yang perlu diketahui

  • Jika muntah sebelum 2 jam setelah konsumsi postinor, sebaiknya konsultasi langsung dengan dokter apakah perlu diulang atau tidak.

  • Setelah mengkonsumsi postinor, bunda juga bisa mengalami flek. Kondisi ini biasanya akan hilang seiring waktu di siklus menstruasi berikutnya.

  • Dan yang paling memungkinkan yaitu terjadinya perubahan di siklus menstruasi berikutnya, bisa berupa darah yang lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Atau siklus menstruasinya maju atau mundur dari biasanya.

  • Namun jika bunda tidak mendapatkan menstruasi lebih dari 3 minggu, sebaiknya bunda lakukan pemeriksaan test pack.



Untuk mengetahui lebih detail tentang POSTINOR, bisa dapatkan ebook dr.Priska Natalia yang berjudul "Postinor: Pertanyaan yang sering diajukan dan jawabannya" atau klik disini untuk ebook dr.Priska lainnya.

Klik disini untuk informasi lebih lanjut tentang dr.Priska Natalia

Salam Sehat,
dr.Priska Natalia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengurus Surat Izin Praktik (SIP) Dokter di Jakarta dengan Jakevo (2024)

Mengurus Surat Izin Praktik (SIP) adalah langkah penting bagi para dokter yang ingin menjalankan praktik secara resmi. Di Jakarta, proses pengurusan SIP kini lebih mudah berkat platform digital bernama Jakevo. Berikut ini adalah panduan terbaru, langkah demi langkah, untuk mengurus SIP dokter secara online di tahun 2024. 1. Persiapkan Dokumen yang Diperlukan Sebelum memulai proses pengajuan, pastikan Anda telah menyiapkan dokumen berikut dalam format digital: Kartu Tanda Penduduk (KTP) : Pastikan KTP Anda masih berlaku. Surat Tanda Registrasi (STR) : Dokumen ini harus aktif dan dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Sertifikat Kompetensi (Serkom) : Dokumen ini diperlukan sebagai bukti kompetensi profesional Anda. Pemenuhan Satuan Kredit Profesi (SKP) : Pastikan Anda telah memenuhi persyaratan SKP melalui platform SATUSEHAT SDMK . Pas Foto Berwarna : Ukuran 4x6 cm dengan latar belakang merah. Surat Pernyataan Tempat Praktik : Dokumen yang menyatakan lokasi Anda akan berprak...

Postinor: Kontrasepsi Darurat yang Banyak Dicari

Di dunia kesehatan reproduksi, Postinor sering menjadi perbincangan hangat. Banyak orang yang mendengar tentangnya, tetapi tidak semua memahami apa itu Postinor, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja efek sampingnya. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Postinor dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Apa Itu Postinor? Postinor adalah obat yang digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Ini berarti bahwa Postinor dirancang untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual yang tidak dilindungi atau ketika metode kontrasepsi lainnya gagal, seperti kondom yang robek. Obat ini mengandung hormon levonorgestrel yang bekerja dengan cara menghambat ovulasi, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan. Kapan Harus Menggunakan Postinor? Idealnya, Postinor harus digunakan dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah hubungan seksual yang tidak dilindungi. Semakin cepat Anda mengonsumsinya, semakin efektif obat ini. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Postinor masih dapat memberikan efe...