Langsung ke konten utama

Apasih Sebenarnya Menstruasi itu ? (Teori singkat tentang Menstruasi)

            Di Indonesia, menstruasi lebih dikenal dengan istilah haid ataupun datang bulan. Menstruasi ini merupakan suatu siklus yang ditandai dengan terjadinya perdarahan dari dinding uterus (rahim).

Nah, biasanya menstruasi ini sudah mulai dialami oleh setiap wanita sejak usia sekitar 8-16 tahun, namun rata-rata menstruasi pertama seorang wanita dimulai pada usia 12 tahun. Untuk saya pribadi, menstruasi pertama saya terjadi saat berusia 13 tahun, kelas 1 SMP.

Panjang siklus menstruasi yang normal itu sekitar 21-35 hari, namun rata-rata siklus menstruasi normal wanita Indonesia adalah sekitar 28 hari. Nah, siklus menstruasi ini berbeda dengan lama durasi menstruasi ya. Kadang saya masih banyak menemukan para wanita yang masih belum bisa membedakan antara panjang siklus menstruasi dengan panjang durasi menstruasi.

Beberapa kali saya bertanya di kolom komentar chanel youtube saya tentang “berapa panjang siklus menstruasinya?”, namun selalu dijawab dengan panjang durasi menstruasi. Durasi menstruasi sendiri adalah panjang hari terjadinya perdarahan pada dinding uterus. Pada umumnya panjang durasi menstruasi sekitar 3-7 hari. Kalau saya biasanya sekitar 7-8 hari.

Nah, sampai disini teman-teman semua bisa membedakan antara panjang siklus menstruasi dan panjang durasi menstruasi kan? Insyallah bisa ya. Jadi ketika ditanya “berapa lama siklus menstruasi teman-teman?”, maka jawaban normal itu sekitar 21-35 hari, bukan 3-7 hari lagi ya.

Selain panjang siklus menstruasi yang normal, seharusnya siklus menstruasi ini juga harus teratur setiap bulannya. Siklus menstruasi dikatakan teratur jika panjang siklus menstruasi setiap bulan selalu sama, misal selalu 28 hari. Namun itu idealnya. Pada kenyataannya siklus menstruasi bisa mundur 1-2 hari ataupun maju 1-2 hari. Pada beberapa kondisi ini masih dalam batas normal loh. Jadi jangan pusing-pusing kali ya.

Tapi jika terjadi ketidakteraturan yang sangat kacau, misal bulan lalu 28 hari, bulan ini 33 hari, bulan depan ternyata 21 hari, serta selalu memiliki riwayat siklus menstruasi yang tidak teratur seperti ini, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa penyebab ketidakteraturan siklus menstruasi tersebut. 

Kalau kita lihat, panjang siklus menstruasinya masih normal yaitu masih dalam rentang 21-35 hari kan. Tapi bisa saja ini merupakan kondisi yang tidak normal yang harus segera diatasi. Untuk penyebab kondisi ini akan kita bahas pada sesi selanjutnya ya.

Namun jika ini masih menstruasi tahun-tahun pertama teman-teman, maka teman-teman ngga usah stres duluan ya. Karena kondisi ini masih dalam batas normal kok. Kenapa? Karena kondisi hormon reproduksi teman-teman masih naik turun, masih belum seimbang, singkatnya masih menyesuaikan diri. So, pada beberapa kasus bisa terjadi siklus menstruasi yang tidak teratur ini sampai lebih kurang 2 tahun pertama menstruasi.

Kemudian, apakah teman-teman mengetahui berapa banyak sih kita kehilangan darah setiap bulannya? Normalnya setiap harinya kita akan mengeluarkan 30ml-80ml darah, ya kira-kira sekitar 6-16 sendok teh gitu. Kayak mau bikin kue aja ya, hehehe… Kebayang kan teman-teman.

Nah, karena namanya siklus maka menstruasi ini akan terus terjadi setiap bulannya sampai usia 45-55 tahun. Setelah itu para wanita akan masuk pada masa menopause, yaitu kondisi dimana berakhirnya siklus menstruasi secara alami dan seorang wanita dikatakan menopause jika sudah tidak menstruasi lagi minimal 12 bulan.


Jadi bagaimana sih siklus menstruasi ini bisa terjadi?

Jika dilihat dari teori-teori yang ada di dalam textbook, maka penjelasan terjadinya siklus mentruasi ini akan sangat rumit sekali, bahkan kadang mahasiswa kedokteranpun akan pusing untuk memahami mekanismenya. Belum lagi istilah-istilah medis yang awam ditelinga, perlu dibaca dengan khusyuk berulang kali, hihihi….

Untuk saat ini, kita singkat dan kita sederhanakan saja ya. Saya disini ingin memaparkan teori ini dengan ringan dan mudah dipahami untuk memberikan informasi pada masyarakat awam dengan cara yang santai. 

Nah sekarang kita mulai dari saat menstruasi pertama kalinya pada seorang wanita, yaitu sekitar usia 12-13 tahunan. Menstruasi pertama ini disebut dengan “menarche”. Terjadinya menstruasi pada seorang wanita dipengaruhi oleh kelenjer yang ada di otak, yaitu kelenjer Hypothalamus dan kelenjer Pituitary (kelenjer hipofisis). Kelenjer-kelenjer ini akhirnya merangsang sekresi hormon reproduksi wanita diantaranya GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), LH (Luteinizing Hormone), dan FSH (Follicle Stimulating Hormone). Ngga perlu dihafal ya teman-teman.

Jadi ceritanya seperti ini, kelenjer Hypothalamus yang ada di otak menghasilkan GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone). Kemudian GnRH ini merangsang kelenjer Pituitary untuk menghasilkan LH (Luteinizing Hormone) dan FSH (Follicle Stimulating Hormone). Berdasarkan namanya FSH bertugas untuk mematangkan satu sel telur setiap bulannya dari salah satu indung telur. Saat proses pematangan sel telur ini, indung telur akan menghasilkan hormon esterogen. Hormon esterogen yang dihasilkan ini memberi kode kepada otak agar otak meningkatkan produksi LH. Kenapa? Karena LH memiliki tugas untuk merangsang terjadinya ovulasi.

Nah, ovulasi apa lagi ya? Ovulasi adalah proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari indung telur ke tuba falopi (saluran falopi) untuk dibuahi. Saat inilah masa paling subur bagi seorang wanita.

Saat sel telur telah dilepas, maka tinggallah “badan sisa” yang ditinggalkan oleh sel telur. Badan sisa ini disebut dengan Corpus Luteum (badan kuning). Disebut dengan badan kuning karena memang berwarna kuning. Jangan salah, badan kuning ini walaupun “badan sisa”, tapi punya fungsi besar loh yaitu menghasilkan hormon progesteron. Hormon progesteron ini bertugas untuk menebalkan dinding rahim sebagai persiapan kehamilan. 

Jika saat ovulasi tersebut seorang wanita melakukan hubungan badan maka kemungkinan sel telur dan sel sperma bertemu sangatlah besar, sehingga akan terjadi kehamilan. Kehamilan terjadi jika hasil konsepsi (hasil pertemuan sel telur dan sel sperma) menanamkan diri ke dinding rahim atau dikenal juga dengan istilah implantasi.

Setelah implantasi terjadi, embrio akan mempertahankan Corpus Luteum dengan menghasilkan hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin)  untuk mencegah terjadinya menstruasi. Nah, jika dilakukan pemeriksaan test pack pada saat ini, maka akan didapat hasil pemeriksaan yang positif, walau kadang masing samar. Tapi pada usia kehamilan 7-9 minggu tugas Corpus Luteum dalam menghasilkan progesteron akan diambil alih oleh plasenta.

Nah, bagaimana kalau sel telur tidak bertemu dengan sel sperma? Jika tidak terjadi implantasi, maka corpus luteum akan mati (degenerasi). Produksi progesteron akan terhenti sehingga dinding rahim yang sudah menebal tadi tidak bisa dipertahankan, maka dimulailah siklus menstruasi. Penurunan kadar hormon progesteron dan esterogen ini memberikan sinyal pada otak untuk menghasilkan FSH dan LH lagi dan memulai kembali proses pematangan folikel sel telur untuk siklus selanjutnya.

Taukah kamu? Ternyata pembentukan awal dari sel telur itu telah terjadi sejak dalam kandungan, yaitu sekitar usia kehamilan 5 bulan dengan jumlah sel telur saat itu adalah 7 juta folikel. Namun saat terlahir ke dunia, sel telur berkurang menjadi 2 juta folikel. Dan hanya sekitar 300.000-400.000 folikel sel telur yang tersisa saat masa puberitas seorang wanita. Saat folikel sel telur ini habis, maka dimulailah fase menopause pada wanita tersebut.

Hari pertama menstruasi adalah hari pertama dalam siklus menstruasi. Hari ke-4 menstruasi dimulailah proses pematangan sel telur baru untuk siklus menstruasi berikutnya. Proses ini berakhir pada saat ovulasi terjadi. Ovulasi pada umumnya terjadi pada hari ke-13 atau ke-14 siklus menstruasi. Dan setelah hari ke-28 siklus menstruasi maka akan dimulai siklus menstruasi yang baru, begitu seterusnya setiap bulan.

Bagaimana teman-teman? Semoga sedikit tercerahkan ya. Jika masing mengawang-ngawang, boleh loh dibaca sekali atau dua kali lagi. Semoga bermanfaat. Jika dirasa bermanfaat, jangan lupa share ke media sosial ataupun group chat nya ya. Terima kasih banyak.


Salam sehat,


dr.Priska Natalia


Klik disini untuk informasi lebih lanjut tentang media sosial dr.Priska Natalia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengurus Surat Izin Praktik (SIP) Dokter di Jakarta dengan Jakevo (2024)

Mengurus Surat Izin Praktik (SIP) adalah langkah penting bagi para dokter yang ingin menjalankan praktik secara resmi. Di Jakarta, proses pengurusan SIP kini lebih mudah berkat platform digital bernama Jakevo. Berikut ini adalah panduan terbaru, langkah demi langkah, untuk mengurus SIP dokter secara online di tahun 2024. 1. Persiapkan Dokumen yang Diperlukan Sebelum memulai proses pengajuan, pastikan Anda telah menyiapkan dokumen berikut dalam format digital: Kartu Tanda Penduduk (KTP) : Pastikan KTP Anda masih berlaku. Surat Tanda Registrasi (STR) : Dokumen ini harus aktif dan dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Sertifikat Kompetensi (Serkom) : Dokumen ini diperlukan sebagai bukti kompetensi profesional Anda. Pemenuhan Satuan Kredit Profesi (SKP) : Pastikan Anda telah memenuhi persyaratan SKP melalui platform SATUSEHAT SDMK . Pas Foto Berwarna : Ukuran 4x6 cm dengan latar belakang merah. Surat Pernyataan Tempat Praktik : Dokumen yang menyatakan lokasi Anda akan berprak...

Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Postinor

Bagaimana Cara Kerja Postinor? Mencegah atau memperlambat terjadinya ovulasi, yaitu menghentikan indung telur untuk mengeluarkan sel telur. Sehingga mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Jika seandainya sudah terjadi ovulasi dan sel sperma sudah bertemu dengan sel telur, kondar ini akan mencegah sel telur yang telah dibuahi ini untuk menanamkan diri di dinding rahim. Namun jika sel telur yang telah dibuahi ini telah menanamkan diri di dinding rahim sebelum mengkonsumsi kondar, maka konsumsi postinor ini tidak akan berguna lagi dan kehamilan akan tetap terjadi. Seberapa Efektifkah Postinor ini? Jika di konsumsi segera setelah berhubungan dan kurang dari 72 jam, efektifitasnya bisa mencapai 87% Dan jika dikonsumsi dalam 24 jam setelah melakukan hubungan, maka akan lebih efektif. Namun harus diingat bahwa, kondar ini tidak lebih efektif dibandingkan kontrasepsi rutin, jadi jangan jadikan kondar sebagai kontrasepsi rutin ya. Yang harus diIngat Postinor tidak mencegah kehamilan jika mel...

Postinor: Kontrasepsi Darurat yang Banyak Dicari

Di dunia kesehatan reproduksi, Postinor sering menjadi perbincangan hangat. Banyak orang yang mendengar tentangnya, tetapi tidak semua memahami apa itu Postinor, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja efek sampingnya. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Postinor dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Apa Itu Postinor? Postinor adalah obat yang digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Ini berarti bahwa Postinor dirancang untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual yang tidak dilindungi atau ketika metode kontrasepsi lainnya gagal, seperti kondom yang robek. Obat ini mengandung hormon levonorgestrel yang bekerja dengan cara menghambat ovulasi, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan. Kapan Harus Menggunakan Postinor? Idealnya, Postinor harus digunakan dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah hubungan seksual yang tidak dilindungi. Semakin cepat Anda mengonsumsinya, semakin efektif obat ini. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Postinor masih dapat memberikan efe...