Langsung ke konten utama

Benarkah Keputihan Bisa Jadi Tanda Awal Kehamilan? Yuk, Kenali Ciri-cirinya!


Halo teman-teman,

Pernah nggak sih kamu merasa keputihanmu berubah—lebih banyak, agak kental, tapi nggak gatal atau bau? Lalu kamu jadi mikir, “Eh, jangan-jangan aku hamil ya?” 

Nah, pertanyaan kayak gini sering banget aku dapat dari followers di Instagram dan TikTok.

Jadi... benarkah keputihan bisa jadi tanda awal kehamilan?

Jawabannya: bisa iya, bisa juga bukan. Yuk, kita bahas bareng supaya kamu nggak bingung lagi!


Keputihan Normal vs Keputihan Tanda Hamil: Apa Bedanya?

Keputihan adalah hal yang normal banget dialami wanita usia subur. Tapi, bentuk, warna, dan jumlahnya bisa berubah tergantung siklus menstruasi, stres, hormon, atau... ya, kehamilan!

Keputihan normal:

  • Warna bening atau putih susu

  • Tekstur seperti lendir atau agak encer

  • Tidak berbau menyengat

  • Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri

Keputihan saat hamil muda (menurut American College of Obstetricians and Gynecologists/ACOG):

  • Lebih banyak dari biasanya

  • Konsistensi lebih kental atau creamy

  • Tidak disertai gatal atau bau

  • Bisa muncul bahkan sebelum kamu tahu sedang hamil!

Hal ini terjadi karena peningkatan hormon estrogen saat kehamilan. 

Jadi, ya, keputihan bisa jadi ciri kehamilan awal, tapi bukan satu-satunya tanda yaa...


Cara Mengenali Ciri Keputihan Hamil

Kalau kamu lagi program hamil atau sedang “nungguin kabar bahagia”, berikut ciri keputihan yang mungkin terkait dengan kehamilan:

  • Muncul 1–2 minggu setelah ovulasi

  • Warnanya putih susu atau bening

  • Tidak menimbulkan keluhan lain (gatal, panas, bau)

  • Konsistensinya lebih kental dari keputihan ovulasi

Kalau kamu mengalami keputihan kayak gini + telat haid, boleh banget test pack duluan!


Tapi Hati-hati, Ini Tanda Keputihan yang Tidak Normal

Nggak semua keputihan berarti kamu hamil. Beberapa keputihan justru bisa jadi tanda infeksi. Waspadai bila:

  • Warna kuning, hijau, atau abu-abu

  • Berbau menyengat seperti amis atau busuk

  • Disertai rasa gatal, panas, atau nyeri saat buang air kecil

  • Ada bercak darah di luar jadwal menstruasi

Kalau kamu mengalami ciri-ciri di atas, segera periksa ke dokter, ya!

Keputihan abnormal ini bisa jadi tanda infeksi jamur, bakteri, atau penyakit menular seksual yang perlu penanganan medis.


Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jangan ragu untuk konsultasi ke dokter kalau:

  • Keputihan berubah secara drastis

  • Disertai gejala tidak nyaman

  • Kamu ragu apakah keputihan itu normal atau tidak

  • Kamu ingin memastikan apakah sedang hamil atau bukan

Ingat, diagnosis pasti suatu kehamilan hanya bisa ditegakkan lewat pemeriksaan langsung atau tes kehamilan (USG)


Jadi... Keputihan = Hamil?

Kesimpulannya: keputihan bisa jadi salah satu tanda kehamilan, tapi harus dikonfirmasi dengan test pack atau konsultasi dokter. Jangan asal mengira-ngira ya!


Mau Konsultasi atau Nonton Edukasi Lengkap?

Kalau kamu masih bingung atau pengen tanya lebih lanjut, kamu bisa konsultasi online langsung dengan aku, dr. Priska Natalia.
Atau kamu juga bisa nonton video edukasi lengkap seputar kewanitaan dan kehamilan di channel YouTube-ku.

👉 Konsultasi online langsung bersama dr. Priska Natalia
👉 Tonton video edukasi lengkap di channel YouTube dr. Priska Natalia

Jangan lupa share artikel ini ke teman-teman kamu yang juga lagi menanti kabar bahagia yaa 💖


Sumber Referensi:

  • Mayo Clinic. (2024). Vaginal discharge during pregnancy.

  • American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). (2023). Early pregnancy symptoms.

  • World Health Organization (WHO). (2022). Reproductive health and normal vaginal discharge.


Ditulis oleh:
dr. Priska Natalia
Dokter, edukator kesehatan, dan content creator
📌 Instagram & TikTok
📌 YouTube
📌 Linktree

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengurus Surat Izin Praktik (SIP) Dokter di Jakarta dengan Jakevo (2024)

Mengurus Surat Izin Praktik (SIP) adalah langkah penting bagi para dokter yang ingin menjalankan praktik secara resmi. Di Jakarta, proses pengurusan SIP kini lebih mudah berkat platform digital bernama Jakevo. Berikut ini adalah panduan terbaru, langkah demi langkah, untuk mengurus SIP dokter secara online di tahun 2024. 1. Persiapkan Dokumen yang Diperlukan Sebelum memulai proses pengajuan, pastikan Anda telah menyiapkan dokumen berikut dalam format digital: Kartu Tanda Penduduk (KTP) : Pastikan KTP Anda masih berlaku. Surat Tanda Registrasi (STR) : Dokumen ini harus aktif dan dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Sertifikat Kompetensi (Serkom) : Dokumen ini diperlukan sebagai bukti kompetensi profesional Anda. Pemenuhan Satuan Kredit Profesi (SKP) : Pastikan Anda telah memenuhi persyaratan SKP melalui platform SATUSEHAT SDMK . Pas Foto Berwarna : Ukuran 4x6 cm dengan latar belakang merah. Surat Pernyataan Tempat Praktik : Dokumen yang menyatakan lokasi Anda akan berprak...

Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Postinor

Bagaimana Cara Kerja Postinor? Mencegah atau memperlambat terjadinya ovulasi, yaitu menghentikan indung telur untuk mengeluarkan sel telur. Sehingga mencegah sperma bertemu dengan sel telur. Jika seandainya sudah terjadi ovulasi dan sel sperma sudah bertemu dengan sel telur, kondar ini akan mencegah sel telur yang telah dibuahi ini untuk menanamkan diri di dinding rahim. Namun jika sel telur yang telah dibuahi ini telah menanamkan diri di dinding rahim sebelum mengkonsumsi kondar, maka konsumsi postinor ini tidak akan berguna lagi dan kehamilan akan tetap terjadi. Seberapa Efektifkah Postinor ini? Jika di konsumsi segera setelah berhubungan dan kurang dari 72 jam, efektifitasnya bisa mencapai 87% Dan jika dikonsumsi dalam 24 jam setelah melakukan hubungan, maka akan lebih efektif. Namun harus diingat bahwa, kondar ini tidak lebih efektif dibandingkan kontrasepsi rutin, jadi jangan jadikan kondar sebagai kontrasepsi rutin ya. Yang harus diIngat Postinor tidak mencegah kehamilan jika mel...

Postinor: Kontrasepsi Darurat yang Banyak Dicari

Di dunia kesehatan reproduksi, Postinor sering menjadi perbincangan hangat. Banyak orang yang mendengar tentangnya, tetapi tidak semua memahami apa itu Postinor, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja efek sampingnya. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Postinor dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Apa Itu Postinor? Postinor adalah obat yang digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Ini berarti bahwa Postinor dirancang untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual yang tidak dilindungi atau ketika metode kontrasepsi lainnya gagal, seperti kondom yang robek. Obat ini mengandung hormon levonorgestrel yang bekerja dengan cara menghambat ovulasi, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya pembuahan. Kapan Harus Menggunakan Postinor? Idealnya, Postinor harus digunakan dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah hubungan seksual yang tidak dilindungi. Semakin cepat Anda mengonsumsinya, semakin efektif obat ini. Namun, ada juga yang menyatakan bahwa Postinor masih dapat memberikan efe...